Oleh: @rochma_yulika
Menikah berharap meraih berkah. Kita selalu pahami bahwa keberkahan itulah yang menjadikan sederhana menjadi luar biasa. Begitu pula yang nampak biasa menjadi istimewa. Terkadang hidup berjumpa kekurangan namun berkah inilah yang membuat hal yang kurang menjadi cukup bahkan akan merasa lebih sehingga mampu menghadirkan manfaat buat orang lain.
Perjalanan biduk rumah tangga ibarat berlayar di tengah lautan. Yang kan menyusuri ombak, melewati palung, menghadapi badai, berlalu di bawah hujan, dan melintasi teriknya matahari. Hal itu tak boleh membuat kita mundur ke belakang atau bahkan menghindarinya.
Justru keadaan seperti itulah Allah sediakan untuk kita belajar. Tak mudah memang dalam keadaan bila kita sedang enak-enaknya berlayar tiba-tiba harus hal-hal di atas. Tapi justru itu kita belajar untuk bertahan dan akhirnya mampu melalui segala kesulitan tersebut.
Bukankan Allah sudah menyiapkan segala yang kita butuhkan untuk bisa kuat menjalani semua ini
John M. Gottman dari University of Washington, didapatkan temuan menarik, bahwa pasangan suami istri yang memiliki sikap positif dalam berinteraksi, cenderung memiliki kehidupan pernikahan yang bahagia dan tahan lama.
Sikap positif pasangan suami istri tersebut adalah
(1) mampu menghargai dan menghormati satu sama lain. Walaupun sekedar sikap menghargai saja tak banyak yang berhasil melakukan. Semua butuh proses. Tetapi jangan pernah berhenti pada satu titik. Teruslah berjuang hingga berhasil memiliki sikap terbaik untuk pasangan.
(2) Tidak saling menyalahkan. Melihat sikap pasangan yang tak sempurna bukan saatnya kita mencari titik kelemahan dan menyerang dengan menyalahkan. Justru kesalahan pasangan sebagai manusia biasa harus kita luruskan karena adanya kita saling menggenapi hal yang kurang.
(3) tidak merasa lebih tinggi maupun lebih rendah. Mengapa tulang rusuk ada sejajar karena begitulah pasangan. Tak ada yang merasa tinggi hati karena kelebihannya namun tak ada yang merasa minder karena kekurangan yang dimilikinya. Adanya dia menjadi sempurna karena kita ada disisinya.
(4) Tidak saling menjatuhkan satu sama lain. Seindah pasangan adalah kala mempu menjadikan orang yang di sisi kita memiliki keadaan yang lebih baik dari sebelumnya. Kurangnya kita tutupi dan baiknya kita hargai dan tampakkan sehingga bisa mendorong pasangan menjadi percaya diri hingga mampu berprestasi.
(5) tidak mengabaikan perasaan satu sama lain. Rasa ada pada diri manusia dan setiap kita berbeda. Maka pelajarilah perbedaan sehingga bisa saling mengerti dan memahami.
(6) Tidak banyak mengritik karena belum tentu pilihan kata untuk mengritik akan mampu membangun kadang sebaliknya bisa melemahkan pasangan dan tak mampu berkarya lebih baik.
(7) tidak banyak mencela karena mencela bukan tindakan terpuji. Kita pahami bersama bahwa celaan akan melukai dan pujian membuat pasangan berbesar hati. Maka besarkan hatinya agar keluarga semakin bahagia.
(8) tidak membangun benteng pemisah dengan pasangan. Sekat hati akan menjauhkan. Maka bukalah belenggunya agar antar pasangan saling terbuka dan percaya. Tak ada yang dirahasiakan sehingga komunikasi efektif berjalan semakin baik. Akhirnya saling memotivasi, menasihati menjadi tradisi yang baik dan menjadi keluarga yang berkualitas.
Sumber dakwah harian