Kalau biaya politik tinggi kapanpun tidak akan lahir pemimpin yang adil bagi rakyat, ketika modal besar pasti kembalinya harus besar.
Maka jangan salahkah oknum pemain politik ketika korupsi berjalan di atas darah rakyat karena oknum rakyatnya lah koruspi itu ada karena ada cos politik yang tinggi yang memaksa untuk terjadi yang hari ini tidak wajar ini sebab dari main ke permainan.
Sering kita dengar "na peng na pileh saat demokrasi berjalan menentukan wakil rakyat dan pemipin Rakyat" tidak ada uang tidak laku tidak ada yang pilih sebaik mungkin setulus apapun hingga demokrasi ini sulit di kendali yang bersih melahirkan pemimpin adil bagi rakyat hingga nampak seolah pemimpin lahir kepentingan oknum tertentu namun bahasa atas nama Rakyat setiap pesta demokrasi inilah sebab akibat karena sikap oknum -oknum tertentu hingga rakyat miskin sengsara setiap waktu.
Andai semua lintas kerja ikhlas di pemeritah sungguh kejayaan dan kemiskinan tidak ada di sekitar, apa yang salah? Hingga derita demi derita Rakyat yang menangung di setiap waktu.
Sistem mulai berputar bila kendali tidak bisa di arahkan untuk perubahan maka kehancuran akan fakta di hadapan pada masa akan datang.
Dari sekian perjalan hidup dan waktu pasti keinginan yang baik untuk rakyat ingin di berikan katika pembisik banyak kepentingan maka orang baikpun salah jadi penjahat.
Semua silahkan berkoar-koar saat sudah dalam sistem tergunci gerakan dan keadilan kadang harus pasang badan mengorbankan orang banyak dari pada korban pribadi.
Banyak hal pelajaran yang kita lihat ingin kita tulis namun sesingkat ini kita pahami tugas umat belum selesai bagi generasi dalam membina generasi bagi kita semua, dan sudah waktunya moral dan etika sangat perlu di evaluasi demi lahirnya pemimpin yang adil yang bisa membina masyarakat adil makmur yang di Ridhai Allah SWT.
Yang salah mari kita perbaiki yang benar kita lanjutkan berguna bagi agama dan bangsa.
Penulis
AZHARI
KABID PU BADKO ACEH
KETUA PGK Kabupaten Bireuen