ABU ABDUL GHAFFAR LHOKNGA, MERUPAKAN GENERASI TERAKHIR
DARI MURID :
ABU SYECH MUD BLANGPIDIE.
ABU GHAFAR BELAJAR DALAM RENTANG WAKTU TAHUN 1959 SAMPAI 1964, PADA TAHUN 1966 ABUYA SYEKH MAHMUD WAFAT.
--------------------------------
ABU SYECH MUD adalah ULAMA BESAR ACEH yang berasal dari LHOKNGA, ACEH BESAR MENUNTUT ILMU AWALNYA pada Teungku SYEKH HAJI MUHAMMAD HASAN KRUENGKALE DI DAYAH KRUENGKALEE, dan mematangkan keilmuannya di MADRASAH IRSYADIAH
YAN KEDAH MALAYSIA,
KEPADA ULAMA BESAR ACEH YANG JUGA GURUNYA :
ABU KRUENGKALEE
YAITU :
Dalam rentang waktu 1920-1926 telah mengantarkan ABU SYECH MUD muda menjadi SEORANG ULAMA YANG RASIKH ILMUNYA.
Pada TAHUN 1927 ABU SYECH MUD diminta oleh ULEEBALANG KUTA BATEE BLANGPIDIE yaitu :
TEUKU SABI untuk Mendidik dan pengayom AGAMA MASYARAKAT BLANGPIDIE dan sekitarnya.
PADA TAHUN 1928, mulailah ABU SYECH MUD membangun sebuah lembaga pendidikan yang dikenal dengan Nama DAYAH BUSTANUL HUDA BLANGPIDIE yang dahulunya berada seputaran MESJID JAMIK BAITUL ADHIM BLANGPIDIE.
KEHADIRAN ABU SYECH MUD,
memiliki arti yang signifikan dalam jaringan ULAMA ACEH kontemporer, mengingat para ulama Aceh generasi sesudahnya kebanyakan adalah murid dari : ABU SYECH MUD termasuk :
ABU ABDUL GHAFFAR LHOKNGA yang dikenal dengan :
ABU GHAFAR LHOKNGA.
Di antara para ULAMA dan lulusan DAYAH BUSTANUL HUDA periode awal adalah :
ABUYA SYEKH MUDA WALY,
ABU CALANG TEUNGKU MUHAMMAD ARSYAD,
ABU HAJI ADNAN MAHMUD BAKONGAN,
ABUYA JAILANI KOTA FAJAR,
ABU IBRAHIM WOYLA,
ABUYA ABDUL HAMID KAMAL,
ABUYA HAJI BILAL YATIM,
ABU IMAM SYAMSUDDIN SANGKALAN,
ABU HAJI ABDUL GHAFAR LHOKNGA,
dan para ulama lainnya.
Dapat disimpulkan,
selain ABU KRUENGKALEE dan ABUYA MUDA WALY,
MAKA ABU SYECH MUD adalah :
salah satu SYEIKHUL MASYAIKH ULAMA ACEH Kontemporer.
Kedatangan ABU GHAFAR LHOKNGA untuk memperdalam Ilmunya kepada :
ABU SYECH MUD sangat beralasan, mengingat beliau sebelumnya telah belajar di BANDA ACEH tepatnya :
ULEE LHEU selama delapan tahun kepada ULAMA yang bernama :
TEUNGKU HAJI MAKAM, rentang waktu 1951 sampai 19589.
Karena di tahun 1959 beliau merantau ke Kabupaten lainnya Blangpidie belajar kepada :
ABU SYECH MUD yang juga ASLINYA berasal dari LHOKNGA. Selain kepada : ABU SYECH MUD,
ABU GHAFAR LHOKNGA.
disebutkan dalam NAZAM yang disusun oleh :
ABUYA JAMALUDDIN WALY,
juga termasuk salah satu ULAMA yang pernah MENIMBA ILMU di DAYAH DARUSSALAM LABUHAN HAJI. Karena diantara FIGUR KHARISMATIK ULAMA dari LHOKNGA selain ABU GHAFAR adalah :
ABU GURAU yang berasal dari PEUKAN BADA dan keduanya adalah murid daripada :
ABUYA SYEKH MUDA WALY AL-KHALIDY.
Setelah menimba ilmu di berbagai tempat, ABU GHAFAR LHOKNGA dalam USIANYA 31 TAHUN mulai berkiprah secara luas di Gampong HALAMANNYA LAMKRUET LHOKNGA, ACEH BESAR.
Beliau sebagai ULAMA, IMAM CHIK dan PEMIMPIN DAYAH. Semenjak tiba di desanya, beliau secara tulus dan SUNGGUH-SUNGGUH MENGABDI kepada masyarakatnya.
Tidak terhitung banyaknya masyarakat yang didik oleh beliau di berbagai majelis taklim yang berpusat di BANDA ACEH DAN ACEH BESAR.
Menurut salah satu muridnya : TEUNGKU ABDUL WAHID, bahwa dalam berbagai pengajian, ABU GHAFAR mengajarkan KITAB-KITAB MELAYU JAW0E kepada murid-muridnya.
Di antara kitab-kitab JAWOE yang sering digunakan sebagai rujukan dalam pengajian ABU GHAFAR adalah :
KITAB TAFSIR,
KITAB TASAUF, dan
KITAB TAUHID.
Untuk kitab tafsir biasanya beliau memakai kitab :
TAFSIR TURJUMAN AL-MUSTAFID, yang Musanefnya :
SYEKH ABDURRAUF AL-SINGKILI atau TEUNGKU SYIAH KUALA.
Kitab Turjuman al Mustafid sendiri dibagian-bagian tertentu memiliki titik kerumitan, apalagi bila menyangkut pembahasan Qira’at yang terdapat di dalamnya. Demikian pula kitab TASAUF SIRUSSALIKINi, walaupun JAWOE tetapi dibanyak tempat RIWAYAT-RIWAYAT hadisnya tidak berbaris dan terkadang butuh pemahaman yang mendalam.
Namun ABU GHAFAR LHOKNGA sebagai ULAMA yang ALIM JAWOE, BAGAIKAN AIR MENGALIR SAAH MENSYARAHNYA sangat dalam memaknai dan menjelaskan maksud dari pengarang KITAB-KITAB TERSEBUT.
melihat murid-murid para ULAMA TEMPO DULU seperti :
ABU GHAFAR LHOKNGA atau TEUNGKU SULAIMAN NUR ABDYA yang juga LULUSAN DAYAH DARUSSALAM LABUHAN HAJI kelahiran awal tahun tiga puluhan, walaupun mereka para ulama tersebut terkadang tidak terlalu lihai dalam kitab-kitab Arab, namun mereka memiliki KEPUTUSAN HUKUM YANG TEPAT DAN MANTAP dan PASTI BISA diterima dari para guru mereka secara BERSANAD.
Sehingga sampai kapanpun,
dari segi orisinilitas dan keaslian ilmu mereka lebih terjaga.
Penulis sendiri pernah bertanya beberapa pertanyaan secara berkala dari ALMARHUM TEUNGKU SULAIMAN NUR secara bertahun-tahun, dan jawaban beliau adalah apa yang beliau dengarkan dari gurunya, tidak berubah walaupun satu baris. Artinya melekat ilmu yang dimiliki para ulama tersebut lebih lama.
SEMASA HIDUPNYA,
ABU GHAFFAR ADALAH SEORANG GURU TAREKAT HADDADIYAH dan yang diijazahkan oleh :
GURUNYA ABU SYECH MUD,
dari jalur :
ABU HAJI HASAN KRUENGKALEE.
Sehingga di berbagai pengajiannya, beliau mengajarkan bacaan surat Yasin secara bersanad, doa-doa dan berbagai : HIZIB yang pernah beliau perolehan dari para gurunya itu. ABU GHAFAR juga SEORANG ALIM ULAMA YANG ZUHUD dan QANA'AH dalam hidupnya.
Banyak pelajaran berharga yang dipetik dari kehidupan ULAMA KHARISMATIK ITU.
Dan salah satu bentuk KECINTAAN NYA kepada RASULULLAH SAW, di antara banyak hal lainnya adalah beliau selalu memakai SERBAN.
Bahkan ada keharuan yang
beliau rasakan ketika
MAULANA HABIB UMAR MENGECAP keningnya pada sebuah pertemuan ULAMA. Setelah berbagai kontribusi untuk masyarakatnya, DALAM USIA 81 TAHUN WAFATLAH ULAMA YANG BERTUAH TERSEBUT.
SEMOGA BERMANFAAT DAN
BEUJEUT KEU SIDROE YANG MENCITAI ILEUMEE (PENUNTUT).
RAHIMAHULLAH RAHMATAN WASI’ATAN. ALFAATIHAH.
sumber :
Nurkhalis.
GROP KISAH ULAMA ACEH
WALLAHU'AKLAM.
WASSALAM.