Delima perjalan negeri ini pasti ada, adakala sesuai harapan, ada masa pedih harus d rasakan, kini Sang pejuang telah pergi, meninggalkan negeri ini pada generasi, terpapah baik atau tidaknya pada saat ini sungguh masa lalu jadi cerita masa sekarang membuat kembali cerita.
Saat sebuah harapan jadi mimpi, kini generasi baru membagun cita-cita dalam mimpi, bila suatu harapan sudah sirna maka sinar lain akan menyinari hal baru dalam negeri aceh ini.
Renovasi kemerdekaan aceh seolah pupus tanpa yang peduli, sikian tahun aceh dalam otonomi apa yang rakyat rasakan, kini otsus Aceh beberapa tahun lagi, harapan rakyat cukup besar untuk maju dan perubahan namun sayang , sangkin banyak otsus Aceh cukup bayak anggaran di korupsi , pembagunan tanpa kualitas , pembelian bukan sasarana namun rakyat masih tidur pada rumah tidak layak huni dan ekonomi masih terpuruk yang rakyat rasakan.
Sebuah harapan masih besar yang ingin rakyat rasakan , sang pejuang yang peduli pada rakyat sudah tiada gelap aceh maju, sedih kemakmuran bagaikan harapan, kata dalam bahasa, janji atas panggung demokrasi, kini sebuah realita harus bermimpi kembali untuk aceh maju dan makmur.
Kini rakyat menanti pemimpin Aceh yang peka dan peduli pada kondisi ekonomi rakyat di bawah yang dalam kesusahan, semoga saja pejuang baru harapan maju hadir mempersatukan bangsa ini, kelak pemimpin baru dapat mengwariskan aceh pada generasi yang beriman dan beraklakul karimah yang lebih utamakan rakyat dalam segala hal.
Doakan para pejuang yang sudah meninggal husnul khatimah dan ditempatkan dalam syurga,dan kita yang lagi berjuang di masa kini harus mampu melahirkan generasi yang cinta pada alquran dan harus kita didik pada jalan Yang Allah SWT ridhai kelak jadi pemimpin Aceh yang amanah dan merakyat.
Perjuangan memerdekakan rakyat belum selesai, semoga di kemudian hari ada pemimpin yang bisa membawa perubahan nyata dan rakyat harus bersatu bersama dalam berkeadilan ini.
Penulis
Azhari