Ketua umum Badko HMI Aceh, Abdul Razak melalui Kabid pemberdayaan umat, Azhari S.Sy mengatakan dalam rangka memperingati HUT-RI ke 76, serta aksi lanjutan dari rangkaian acara Badko HMI Aceh Peduli. Selain itu juga bertepatan tahun baru Islam 1443 Hijriah,
Dalam rangka hari besar tersebut, Badko HMI Aceh Peduli menyalurkan sejumlah 1 Ton Beras bantuan dan bentuk sembako lainnya ke Dayah, Pasantren di beberapa kabupaten/kota. Bantuan dimaksud di perioritaskan terhadap YPI/LPI yang sebahagian besar para santrinya berasrama dan mondok di pasantren/Dayah, ujar Azhari
Semoga bantuan (sembako) bermanfaat terhadap para santri, dengan kondisi saat ini masih dalam pandemi covid-19 yang belum mereda. Sedikit tidaknya dengan bantuan ini, dapat memenuhi kebutuhan para santri untuk konsumsi keseharian.
"Bertajuk Tumbuhkan Semangat Berbagi Menuju Indonesia Tangguh"mengambil Tema Badko HMI Aceh Peduli, diharapkan dapat membantu menumbuhkan semangat berbagi dan saling peduli terhadap anak negeri. Sehingga ekonomi masyarakat akan pulih dan tumbuh dan kesejahteraan akan dapat dicapai, sudah sepatutnya sesama insan saling meringankan dan berbagi, tidak hanya pada momentum hari kemerdekaan saja" Tapi juga pada momen lainnya,
Dengan semangat serta jiwa kepedulian terhadap sesama, tanpa membedakan Ras, Suku juga Agama" Insya Allah Ujian masa pandemi ini dapat kita lalui dan akan segera berakhir. Bantuan hari ini disalurkan ke YPI (Yayasan Pendidikan Islam) Syamsul Maarif Al Ahmad Sunan Drajad Dayah Syama, Desa Tanjong Bungong Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen, Azhari, S.Sy menuturkan
Pimpinan YPI (Yayasan Pendidikan Islam Syamsul Maarif Al Ahmad Sunan Drajad Dayah Syama, Desa Tanjong Bungong Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen, Tgk, Syekh Boihaki melalui Tgk. Muhammad Baidawi menyampaikan terimakasih atas partisipasi serta kepedulian HMI provinsi Aceh atas bantuannya.
Alhamdulillah serta syukur terhadap nikmat Allah yang telah disampaikan, bantuan dalam bentuk sembako ini sangat berguna terhadap para santri, apalagi dalam bentuk makanan yang merupakan kebutuhan konsumsi keseharian.
Dayah Syamsul Maarif Al Ahmad berdiri sejak 2 tahun lalu dan telah menampung sejumlah 100-san santri hingga tahun ini (2021) Kesemua tinggal dan mondok di asrama (Yayasan) mereka terdiri dari kalangan masyarakat fakir miskin dan yatim piatu yang berasal dari kabupaten Bireuen dan luar kabupaten .
