Setiap manusia menginginkan hal yang lebih baik dalam hidupnya, itu merupakan fitrah yang diberikan oleh Allah SWT. Setiap yang diinginkan akan selalu ada dalam pikiran, namun jangan sampai hal itu membuat kita berangan-angan bahkan membuang-buang waktu. Dalam surah An-Nisa ayat 119 dituliskan bahwa setan berjanji kepada Allah SWT untuk terus menggoda manusia, salah satunya dengan membuat mereka berangan-angan kosong sehingga lalai terhadap perintah Allah SWT.
Tidak boleh berangan-angan bukan berarti tidak boleh bercita-cita atau memiliki impian. Berkhayal berbeda dengan bercita-cita. Impian dimiliki oleh semua orang, terutama yang memiliki pandangan ke depan, karena dengan impian seseorang akan merasa termotivasi dan memiliki harapan untuk hidup lebih baik.
Jika burung terbang dengan sayap maka manusia terbang dengan impiannya. Seberapa besar impian seseorang akan selalu sebanding dengan motivasi untuk menggapai tujuannya itu. Impian ini memberi energi lebih dan juga kekuatan lebih untuk mencapainya.
Impian yang tinggi memang bukan kunci kesuksesan, tapi rahasia dari orang sukses adalah memiliki impian yang tinggi.
Diibaratkan, seorang anak yang akan melempar mangga diatas pohon yang tinggi jika targetnya adalah buah yang berada di cabang paling bawah maka jika meleset, maka ia tidak akan mendapatkan apa-apa, kecuali daun dan ranting.
Berbeda halnya dengan anak yang melempar ke sasaran buah yang paling tinggi, kemungkinan mendapatkan mangga akan jauh lebih besar bahkan bisa lebih banyak karena batu maupun buah yang jatuh akan menyasar buah yang ada di bawahnya. Tentunya energi yang mereka keluarkan juga berbeda, yang lemparan lebih tinggi membutuhkan energi yang lebih besar namun kemungkinan mendapatkan apa yang diinginkan juga jauh lebih besar.
Begitu juga dengan realita kehidupan ini, dimana orang yang bermimpi besar, baik dan jelas dengan syarat utama impian itu realistis maka bisa dipastikan kelak juga akan sampai pada tujuannya, karena waktu demi waktu sang pemilik mimpi akan selalu terbayang. Ia akan lebih responsif dalam menangkap segala indikator yang dapat menjadi faktor penting dalam mencapai impian.
penulis
Nurul Aula