Seandainya kata-kataku dapat menjelajah perasaan itu. Akan kupastikan sejak pertama bertemu, senyum itu yang membuatku terpaku di depan matamu. Tenang saja, aku hanya bisa menari dengan diksiku tanpa ingin mengusik ketenanganmu.
Bila nanti mata teduhmu membuatku menetap di sana. Tolong, sebentar saja aku ingin singgah di sinar cahaya rembulan dalam bola matamu. Merasakan damainya membingkai rindu dalam patahan ranting-ranting harapan. Bahwa sekedar membingkaimu dalam hayalan sudah membuatku terpaku dalam sajak. Tanpa harus menjamu temu.
Oleh: Rizka Munira