Kecamatan Jeumpa di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, memiliki sejarah yang kaya dan penting dalam perkembangan wilayah tersebut. Pada masa lalu, wilayah ini dikenal sebagai Kerajaan Jeumpa, sebuah kerajaan kecil di Aceh. Menurut catatan Ibrahim Abduh dalam "Ikhtisar Radja Jeumpa", Kerajaan Jeumpa terletak di Desa Blang Seupeung, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen.
Kerajaan Jeumpa mengalami pasang surut seiring waktu, terutama setelah kedatangan Portugis ke Malaka pada tahun 1511 M, yang kemudian disusul oleh kedatangan Belanda. Secara de facto, Belanda menguasai Aceh pada tahun 1904, ketika mereka berhasil menduduki benteng Kuta Glee di Batee Iliek, bagian barat Kabupaten Bireuen.
Selain sejarah kerajaan, Kabupaten Bireuen juga memiliki sejumlah situs bersejarah lainnya, seperti bunker peninggalan Jepang di Puncak Teulaga Maneh dan Kompleks Pendopo Bireuen yang pernah ditempati oleh Presiden Soekarno. Situs-situs ini menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Kabupaten Bireuen dari masa ke masa.
Secara administratif, Kecamatan Jeumpa merupakan salah satu dari 17 kecamatan di Kabupaten Bireuen. Kecamatan ini terdiri dari 42 desa (gampong) dan memiliki luas wilayah sekitar 108,99 km². Pada tahun 2020, jumlah penduduknya mencapai 36.930 jiwa.
Dengan latar belakang sejarah yang kaya dan peran penting dalam perkembangan wilayah, Kecamatan Jeumpa menjadi bagian integral dari identitas dan budaya Kabupaten Bireuen hingga saat ini.
