Notification

×

Iklan

FOTO KEGIATAN

Indeks Berita

Asal Usul Nama Mie Aceh dan Tokoh Pertama yang Membuatnya

Sabtu, 08 Maret 2025 | 16:49 WIB Last Updated 2025-03-08T09:50:01Z


Mie Aceh adalah salah satu kuliner khas dari provinsi Aceh, terkenal dengan bumbu rempah yang kuat dan cita rasa yang pedas serta gurih. Mie ini biasanya disajikan dengan berbagai pilihan lauk seperti daging sapi, kambing, atau seafood dan bisa dimasak dalam bentuk goreng, tumis, atau kuah.

Namun, dari mana sebenarnya asal usul nama Mie Aceh? Dan siapa tokoh pertama yang membuatnya?


1. Asal Usul Nama "Mie Aceh"

Nama "Mie Aceh" berasal dari dua kata:

Mie → Merujuk pada olahan mie kuning tebal yang digunakan sebagai bahan utama.
Aceh → Menandakan asal kuliner ini, yaitu dari provinsi Aceh.

Namun, lebih dari sekadar nama, Mie Aceh mencerminkan pengaruh budaya dan sejarah Aceh sebagai daerah yang menjadi pusat perdagangan dan persilangan budaya di masa lalu.


2. Sejarah dan Pengaruh Budaya dalam Mie Aceh

Aceh sejak dahulu dikenal sebagai daerah dengan jalur perdagangan strategis di Selat Malaka. Banyak pedagang dari berbagai negara datang ke Aceh, seperti:

Tiongkok → Membawa teknik pembuatan mie.
India dan Timur Tengah → Memperkenalkan penggunaan rempah-rempah yang kuat.
Eropa (Portugis & Belanda) → Membawa beberapa bahan makanan baru.

Mie Aceh adalah hasil perpaduan dari berbagai pengaruh ini:

Mie kuning tebal → Terinspirasi dari mie Tiongkok.
Rempah khas (cabe, kunyit, jintan, kapulaga, dan bawang merah/putih) → Dipengaruhi oleh kuliner India dan Timur Tengah.
Lauk daging, seafood, dan santan → Mengadaptasi kebiasaan masakan Nusantara.

Mie Aceh akhirnya berkembang menjadi makanan khas yang mewakili identitas kuliner Aceh, menggabungkan berbagai unsur budaya menjadi satu hidangan yang unik.


3. Tokoh Pertama yang Membuat Mie Aceh

Tidak ada catatan resmi tentang siapa tokoh pertama yang menciptakan Mie Aceh, tetapi ada beberapa teori yang menyebutkan bahwa kuliner ini mulai populer di kalangan masyarakat Aceh pada abad ke-19 atau awal abad ke-20.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa Mie Aceh pertama kali diperkenalkan oleh pedagang keturunan Tionghoa di Aceh, yang kemudian disesuaikan dengan lidah masyarakat Aceh yang menyukai makanan berbumbu kuat. Pengaruh masakan India dan Arab juga berperan dalam menciptakan kuah kari yang menjadi ciri khas Mie Aceh.

Salah satu daerah yang diduga sebagai asal mula berkembangnya Mie Aceh adalah Kota Banda Aceh dan sekitarnya, terutama di warung-warung makan sederhana yang dikelola oleh warga lokal.


4. Perkembangan dan Popularitas Mie Aceh

Mie Aceh semakin populer dan berkembang karena beberapa faktor:

Warung mie khas Aceh mulai bermunculan di berbagai daerah.
Daya tarik wisata kuliner Aceh meningkat, sehingga banyak orang luar Aceh mengenal hidangan ini.
Kehadiran komunitas perantau Aceh di berbagai daerah ikut memperkenalkan Mie Aceh ke luar daerah bahkan ke luar negeri.

Kini, Mie Aceh menjadi salah satu ikon kuliner Nusantara yang dikenal luas di Indonesia.


Kesimpulan

Mie Aceh adalah hasil dari percampuran budaya kuliner Aceh dengan pengaruh Tiongkok, India, dan Timur Tengah. Nama "Mie Aceh" merujuk pada daerah asalnya, yaitu Aceh, yang memiliki tradisi kuliner kaya akan rempah-rempah.

Meskipun tidak ada catatan pasti tentang siapa pencipta pertama Mie Aceh, sejarahnya menunjukkan bahwa makanan ini berkembang melalui pengaruh pedagang dan masyarakat lokal Aceh, yang kemudian menjadikannya sebagai makanan khas daerah.

Hingga kini, Mie Aceh tetap menjadi makanan favorit yang mewakili identitas budaya dan kuliner Aceh di kancah nasional dan internasional.