Notification

×

Iklan

FOTO KEGIATAN

Indeks Berita

Azhari: Dari Desa Menuju Perubahan

Minggu, 09 Maret 2025 | 10:22 WIB Last Updated 2025-03-09T03:23:00Z


Lahir dan dibesarkan di Cot Keuranji, Peusangan, Kabupaten Bireuen, Azhari tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan tantangan. Namun, keterbatasan yang ia hadapi tidak pernah menjadi alasan untuk menyerah. Justru, desa kecilnya menjadi sumber inspirasi yang membentuk tekad dan semangatnya untuk berjuang menuju perubahan.

1. Perjalanan dari Desa: Meniti Jalan dengan Doa dan Semangat

Sejak kecil, Azhari sudah merasakan bagaimana sulitnya akses pendidikan dan peluang yang terbatas bagi masyarakat desa. Ia melihat banyak anak sebaya yang terpaksa putus sekolah karena faktor ekonomi. Namun, ia selalu percaya bahwa ilmu adalah kunci utama untuk mengubah nasib.

Tanpa fasilitas yang memadai, ia menempuh pendidikan dengan modal doa, semangat, dan kerja keras. Berjalan kaki berkilo-kilometer menuju sekolah, belajar dengan penerangan seadanya, hingga bekerja sambil kuliah bukanlah hal yang asing baginya. Perjuangan ini justru membentuk mental baja dan komitmennya untuk membangun perubahan.

2. Pendidikan sebagai Jalan Menuju Perubahan

Setelah menamatkan pendidikan dasar hingga menengah di kampung halamannya, Azhari melanjutkan studinya ke Institut Agama Islam (IAI) Al-Muslim Aceh, kemudian ke IAIN Lhokseumawe dan menyelesaikan jenjang doktoral di UIN Ar-Raniry.

Selama menempuh pendidikan tinggi, ia tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga aktif dalam organisasi dan berbagai kegiatan sosial. Ia memahami bahwa perubahan tidak hanya lahir dari ilmu, tetapi juga dari kepedulian dan aksi nyata.

3. Mengabdi sebagai Dosen dan Pembimbing Generasi Muda

Kini, sebagai dosen di Universitas Islam Aceh (UI Aceh), Azhari tidak hanya mengajar di dalam kelas, tetapi juga menjadi inspirasi bagi para mahasiswa. Ia ingin melahirkan generasi yang kritis, mandiri, dan peduli terhadap masyarakat.

Sebagai pemateri dalam berbagai seminar di kampus, desa, dan instansi pemerintahan, ia terus menyebarkan ilmu dan wawasan agar semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya pendidikan, hukum, dan kepemimpinan.

4. Peran sebagai Advokat: Memperjuangkan Keadilan untuk Masyarakat

Menyadari bahwa banyak masyarakat desa yang tidak memahami hak-hak hukum mereka, Azhari juga memilih menjadi advokat. Ia aktif dalam bantuan hukum bagi masyarakat kecil, terutama mereka yang tidak mampu membayar jasa pengacara.

Baginya, hukum harus menjadi pelindung, bukan ancaman bagi rakyat kecil. Oleh karena itu, ia terus melakukan advokasi, memberikan edukasi hukum, dan membela mereka yang tertindas.

5. Dari Desa Menuju Perubahan: Membangun Bireuen yang Lebih Baik

Sebagai putra daerah, Azhari tidak ingin hanya sukses untuk dirinya sendiri. Ia ingin membawa perubahan nyata bagi Bireuen, khususnya dalam beberapa aspek utama:

  • Pendidikan: Memastikan akses pendidikan lebih baik bagi anak-anak desa.
  • Hukum: Memberikan pemahaman dan akses hukum yang adil bagi semua lapisan masyarakat.
  • Ekonomi: Mendorong kemandirian ekonomi melalui pemberdayaan pemuda dan UMKM.
  • Sosial: Menggerakkan kepedulian sosial agar Bireuen menjadi daerah yang lebih solid dan saling membantu.

Kesimpulan: Perjalanan yang Masih Berlanjut

Azhari adalah contoh nyata bahwa asal dari desa bukanlah batasan untuk meraih impian dan membuat perubahan. Dari perjalanan panjangnya, ia ingin membuktikan bahwa semangat, ilmu, dan pengabdian dapat mengubah nasib, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk masyarakat sekitar.

Kini, ia terus melangkah maju dengan satu tujuan: mewujudkan Bireuen yang lebih baik, lebih adil, dan lebih sejahtera. Baginya, perjalanan dari desa menuju perubahan bukanlah akhir, tetapi awal dari perjuangan yang lebih besar.