Notification

×

Iklan

FOTO KEGIATAN

Indeks Berita

Harta Terindah yang Tersisa: Sebuah Pesan dari Kehilangan

Rabu, 26 Maret 2025 | 16:00 WIB Last Updated 2025-03-26T09:00:24Z
Kehilangan seorang ayah adalah luka yang mendalam, sayatan tajam pada benang kehidupan.  Sunyi senyap menggantikan tawa, dan ruang kosong menggantikan kehadirannya yang hangat.  Di tengah kesedihan yang membuncah,  penyesalan seringkali datang terlambat, menusuk hati dengan duri-duri tajam yang tak tertahankan.  Kita terlambat menyadari betapa berharganya waktu yang telah berlalu, terlambat untuk mengucapkan kata-kata cinta dan sayang, terlambat untuk berbagi momen-momen berharga.
 
Namun, di tengah kesedihan ini,  terdapat harta terindah yang tersisa:  pelajaran berharga yang dapat kita petik.  Kehilangan mengajarkan kita tentang arti kehidupan yang sebenarnya, tentang  kehilangan yang tak tergantikan, dan tentang pentingnya menghargai setiap detik yang berlalu.  Dari lubuk kesedihan ini,  kita dapat menumbuhkan tekad untuk hidup lebih bermakna, untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dan untuk memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara.
 
Ayah telah pergi, tetapi semangatnya, nilai-nilainya, dan  pengorbanannya tetap hidup dalam ingatan kita.  Mari kita jadikan kenangan itu sebagai pendorong untuk  berbuat lebih baik.  Mari kita  jadikan  kesalahan-kesalahan masa lalu sebagai pelajaran berharga agar kita tidak mengulangi jejak yang sama.  Mari kita  isi ruang kosong yang ditinggalkan dengan  tindakan nyata,  dengan  dedikasi dan pengabdian  bagi  tanah air.
 
Bagaimana caranya?  Mulailah dari hal-hal kecil.  Berikan  waktu berkualitas bagi keluarga,  ungkapkan rasa sayang dan cinta  tanpa ragu,  bantu sesama yang membutuhkan,  dan  berkontribusi  sepenuh hati dalam pekerjaan dan aktivitas kita.  Jadilah  warga negara yang baik,  yang  patuh pada hukum dan  berperan aktif dalam  membangun bangsa.
 
Kehilangan seorang ayah adalah tragedi,  tetapi  jangan biarkan tragedi itu  menghancurkan kita.  Mari kita  ubah kesedihan menjadi kekuatan,  ubah penyesalan menjadi  motivasi,  dan  ubah  kehilangan menjadi  pelajaran berharga.  Mari kita  hidupkan  warisan ayah  dengan  menjadi  pribadi yang berguna bagi  bangsa dan negara,  sehingga  generasi mendatang tidak perlu  mengalami  penyesalan yang sama.
 
Ingatlah,  waktu tak akan pernah kembali.  Jangan sampai  kita  menyesal  di kemudian hari.  Mulailah  dari sekarang,  hiduplah  dengan  penuh  makna,  berbagi  untuk  bermanfaat, dan  bangunlah  masa depan  yang  lebih  cerah  bagi  Indonesia.