Puasa dalam keadaan junub (belum mandi wajib setelah mimpi basah atau berhubungan suami istri) tetap sah, asalkan mandi wajib dilakukan sebelum waktu salat Subuh.
Dalil dan Penjelasan:
-
Hadis dari Aisyah dan Ummu Salamah
Rasulullah ﷺ pernah memasuki waktu Subuh dalam keadaan junub, kemudian beliau mandi dan tetap berpuasa.عَنْ عَائِشَةَ وَأُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ أَهْلِهِ ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَيَصُومُ
(HR. Bukhari & Muslim) -
Tidak membatalkan puasa
Junub hanya menghalangi salat, bukan puasa. Maka, seseorang yang belum sempat mandi sebelum Subuh tetap boleh berpuasa, tetapi wajib mandi sebelum salat Subuh agar bisa melaksanakan salat tepat waktu.
Hal yang Perlu Diperhatikan:
- Jika seseorang junub sebelum Subuh, puasanya tetap sah meskipun baru mandi setelah Subuh.
- Namun, jika seseorang junub setelah Subuh (misalnya karena mimpi basah di siang hari), puasanya tetap sah dan cukup mandi wajib sebelum salat berikutnya.
- Menunda mandi wajib tanpa uzur hingga keluar waktu salat Subuh adalah dosa, tetapi tidak membatalkan puasa.
Jadi, kesimpulannya: puasa tetap sah dalam keadaan junub, tetapi mandi wajib harus dilakukan sebelum salat Subuh agar bisa beribadah dengan sempurna.