Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, di mana setiap sudut negeri biasanya dipenuhi dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Suara tadarus yang menggema dari masjid-masjid, surau-surau, hingga rumah-rumah menjadi bagian dari kehidupan malam Ramadhan. Ada ketenangan dan kehangatan dalam suara tilawah yang bersahut-sahutan, menghidupkan suasana dan menenangkan hati yang mendengarnya.
Namun, bayangkan jika negeri ini sunyi dari tadarus Al-Qur'an. Tidak ada lantunan ayat suci yang mengisi udara malam, tidak ada kebersamaan dalam membaca dan memahami firman Allah. Masjid-masjid tetap berdiri, tapi tak ada yang menyuarakan Kalam-Nya. Rumah-rumah tampak terang, tapi tak ada cahaya Al-Qur’an yang menyinari hati penghuninya. Ramadhan terasa sepi, kehilangan salah satu ruhnya.
Mengapa Tadarus Itu Penting?
Tadarus Al-Qur'an bukan sekadar tradisi, tetapi bagian dari ibadah yang dianjurkan. Rasulullah ﷺ sendiri memperbanyak membaca dan mengulang Al-Qur'an di bulan Ramadhan, bahkan Malaikat Jibril datang untuk menemani beliau bertadarus setiap malam.
Ketika tadarus hilang, kita kehilangan lebih dari sekadar suara bacaan. Kita kehilangan kebersamaan, keberkahan, dan suasana Ramadhan yang sesungguhnya. Sepinya negeri tanpa tadarus adalah pertanda lemahnya hubungan kita dengan Al-Qur'an, kitab yang seharusnya menjadi pedoman hidup kita.
Membentuk Generasi Muda yang Cinta Al-Qur'an
Agar tadarus tidak sekadar menjadi kebiasaan yang mulai luntur, perlu ada upaya nyata dalam membentuk generasi muda yang mencintai Al-Qur’an. Anak-anak dan remaja adalah penerus bangsa yang akan menentukan bagaimana keberlangsungan tradisi ini di masa depan. Jika sejak dini mereka telah terbiasa dengan Al-Qur’an, maka negeri ini tidak akan pernah sunyi dari lantunan ayat-ayat suci.
Peran orang tua sangat penting dalam hal ini. Rumah yang dihiasi dengan bacaan Al-Qur’an akan menanamkan kecintaan pada anak-anak terhadap kitab suci ini. Membiasakan mereka untuk membaca dan memahami maknanya sejak kecil akan menciptakan generasi yang tidak hanya fasih melafalkan, tetapi juga mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan mereka.
Selain itu, dukungan dari pemerintah juga sangat diperlukan. Program-program yang mendorong generasi muda untuk mencintai Al-Qur’an, seperti lomba tilawah, pesantren kilat, atau pendidikan berbasis Al-Qur’an, harus terus digalakkan. Pembangunan dan revitalisasi rumah-rumah tahfidz serta madrasah akan menjadi investasi jangka panjang bagi kelangsungan tradisi tadarus di negeri ini.
Menghidupkan Kembali Suara Al-Qur'an
Agar Ramadhan tetap penuh cahaya, kita harus menghidupkan kembali tradisi tadarus dengan langkah-langkah nyata:
- Membaca di mana pun kita berada – Baik di rumah, di masjid, atau secara daring, Al-Qur’an tetap bisa dilantunkan.
- Mengajak keluarga dan teman – Jadikan tadarus sebagai momen kebersamaan, bukan hanya ibadah individu.
- Memanfaatkan teknologi – Dengan kemudahan digital, tadarus bisa dilakukan bersama meskipun berjauhan.
- Menanamkan kecintaan kepada generasi muda – Orang tua harus menjadi contoh, dan pendidikan agama harus diberikan sejak dini.
- Mendorong kebijakan yang mendukung pembelajaran Al-Qur’an – Pemerintah dapat berperan dalam menyediakan fasilitas dan program yang memudahkan masyarakat untuk belajar dan mengamalkan Al-Qur’an.
Sepinya negeri tanpa tadarus adalah pertanda hilangnya cahaya spiritual. Mari kita hidupkan kembali suara Al-Qur’an, agar Ramadhan benar-benar menjadi bulan penuh rahmat, bukan sekadar bulan yang berlalu dalam kesunyian. Dan lebih dari itu, mari kita siapkan generasi yang akan meneruskan cahaya ini, agar negeri ini senantiasa dipenuhi keberkahan dari lantunan ayat-ayat suci sepanjang masa.
Untuk perjalanan kehidupan sehari-hari mari kita tingkatkan dan kawal anak kita agar mau hadir ke menasah, mesjid untuk menghidup kambali tadarus di desa ramadhan tahun 2025 di sebagian wilayah sudah mulai hilang tadarus Al-Qur'an di bulan Ramadhan.
Semoga tulisan ini jadi pengingat bagi kita agar menciptakan generasi muda yang cintai Alquran, menjauhkan diri kita dari marabahaya dan terus berusaha bertaqwa kepada Allah SWT.
Penulis Azhari
10-3.2025